COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM UPAYA KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI KOTA SERANG TAHUN 2017-2022
Keywords:
Collaborative Governance, Konservasi Mangrove, Pembangunan Berkelanjutan, Aktor LokalAbstract
Collaborative Governance yang dilakukan oleh Wetlands International Indonesia dalam upaya konservasi hutan mangrove akibat deforestasi dilakukan dengan berkolaborasi dengan pemerintah dan juga stakeholder terkait dengan dukungan untuk pembangunan berkelanjutan serta untuk menyelamatkan hutan mangrove. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori collaborative governance dari Ansell & Gash yang terdiri dari lima tahap seperti face to face dialogue, trust building, commitment to process, share understanding, dan intermediate outcome. Selain itu, peneliti juga menggunakan teori pendukung yaitu teori pembangunan berkelanjutan. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer melalui observasi dan wawancara serta didukung oleh data sekunder melalui studi pustaka. Pemilihan informan peneliti menggunakan teknik purposive. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara Wetlands International Indonesia dengan stakeholder dilakukan dengan pertemuan secara langsung membahas mengenai hutan mangrove di Kota Serang serta ketiadaan hukum yang kemudian melahirkan rasa percaya serta kesepahaman untuk mengupayakan konservasi hutan mangrove dari deforestasi dan kemudian pada akhirnya kolaborasi tersebut menghasilkan program-program serta aturan hukum yang mendukung upaya konservasi mangrove. Selain itu, kolaborasi tersebut juga menghasilkan aktor lokal yang diharapkan dapat melanjutkan upaya-upaya konservasi akibat deforestasi hutan mangrove di Kota Serang sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan berkelanjutan.