PENGARUH KOMBINASI ZAT PENGATUR TUMBUH Benzyl Amino Purine DAN Naphtalene Acetic Acid TERHADAP PERTUMBUHAN SUBKULTUR KENTANG (Solanum tuberosum L.) VARIETAS GRANOLA DENGAN METODE IN VITRO

Abstract

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi Benziyl Amino Purine (BAP) dan Naphtalene Acetic Acid (NAA) Terhadap pertumbuhan Subkultur Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Granola Dengan Metode In Vitro, sehingga diperoleh benih kentang yang baik.Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Balai Benih Kentang (BBK), Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Provinsi Jawa Barat Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial, yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi Benzyl Amino Purin atau BAP (B) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu: b1 = BAP 1 mg/l b2 = BAP 1,5 mg/l b3 = BAP 2 mg/l. Faktor kedua adalah konsentrasi Naphthalene Acetic Acid atau NAA (N) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu: n1 = NAA 0,1 mg/l n2 = NAA 0,3 mg/l n3 = NAA 0,5 mg/l. Parameter yang diamati adalah  Jumlah Daun, Jumlah Akar, dan Jumlah Tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan  BAP dan NAA terhadap jumlah akar (buah)  yaitu perlakuan b₁n₃ (BAP 1 mg/l dan NAA 0,5 mg/l) serta  ) b₂n₃  ( BAA 1,5 mg/l dan NAA 0,5 mg/l.. Pengaruh mandiri perlakuan konsentrasi BAP b1 (1 mg/l) dan b2 (1,5 mg/l) memberikan pengaruh terhadap jumlah tunas lebih banyak.  

 Kata kunci : Kentang, Konsentrasi, In Vitro, Subkultur, ZPT

ABSTRACT

The study aims to determine the effect of the combination of Benziyl Amino Purine (BAP) and Naphtalene Acetic Acid (NAA) on the growth of Potato Subculture (Solanum tuberosum L.) Granola Variety Using the In Vitro Method, so that good potato seeds are obtained. Rresearch was conducted at the Potato Seed Center (BBK) Laboratory, Sukamanah Village, Pangalengan District. This study used an experimental method with a Completely Randomized Design (CRD) Factorial pattern, consisting of 9 treatments and 3 replications. The first factor is the concentration of Benzyl Amino Purine or BAP (B) which consists of 3 treatment levels, namely: b₁ = BAP 1 mg / l, b₂ = BAP 1.5 mg / l, b₃ = BAP 2 mg / l. The second factor is the concentration of Naphthalene Acetic Acid or NAA (N) which consists of 3 treatment levels, namely: n1 = NAA 0.1 mg/l n2 = NAA 0.3 mg/l n3 = NAA 0.5 mg/l. The parameters observed were the Number of Leaves, Number of Roots, and Number of Shoots. The results of the study showed that there was an interaction between BAP and NAA treatments on the number of roots , namely b1n3 treatment (BAP 1 mg/l and NAA 0.5 mg/l) and b2n3 (BAA 1.5 mg/l and NAA 0.5 mg/l. The independent effect of BAP concentration treatment b1 (1 mg/l) and b2 (1.5 mg/l) had an effect on the number of shoots being greater.

Keywords: Potato, Concentration, In Vitro, Subculture, ZPT.