ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA PEMBESARAN IKAN NILAMERAH (Oreochromis sp.)(Studi Kasus di P4S Al-Mukhlis Desa Kiangroke Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung)

Authors

  • Kundratr Universitas Bale Bandung
  • Lily Sumarti Universitas Bale Bandung
  • Rimelke Rahmadia Febryane Universitas Bale Bandung
  • Erfan Universitas Bale Bandung
  • Haelan Azha Universitas Bale Bandung

DOI:

https://doi.org/10.55222/0c3yht70

Keywords:

Red tilapia, freshwater aquaculture, business analysis, R/C ratio, break-even point (BEP), profitability, P4S Al-Mukhlis.

Abstract

Abstrak

 Nila merupakan jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara luas di Indonesia. Teknologi budidayanya sudah di kuasai dengan tingkat produksi yang cukup tinggi. Jenis ikan nila yang telah berkembang di masyarakat adalah nila hitam dan nila merah. Peluang pasar ikan nila  cukup besar baik di pasar lokal maupun ekspor umumnya dalam bentuk fillet dengan Negara tujuan ekspor yaitu Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah dan Hongkong. Untuk mendapatkan 1 kg fillet nila, dibutuhkan 3 ekor ikan segar. Oleh karena itu upaya pengembangan usaha budidaya nila masih terbuka untuk dikembangkan dalam berbagai skala usaha Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi (1) berapa besarnya biaya dan penerimaan yang diperoleh P4S Al-Mukhlis dalam usaha pembesaran ikan nila merah, (2) apakah bisnis budidaya ikan nila merah di P4S Al-Mukhlis menguntungkan atau tidak, (3) mengetahui Break Even Point atau titik impas usaha pembesaran ikan nila merah di P4S Al-Mukhlis. Penelitian ini dilakukan pada bulan  Februari 2023 sampai dengan April 2023 dan berlokasi di P4S Al-Mukhlis Banjaran. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Penentuan pengambilan sampel yang digunakan dalam analisis ini adalah Purposive Sampling. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan cara wawancara, diskusi, dan observasi lapangan.  Nilai R/C ratio dari penelitian ini adalah 1,60, yang menunjukan bahwa setiap Rp. 1,00 uang yang diinvestasikan akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 0,60.  Hasil ini menunjukan bahwa usaha pembesaran ikan nila merah di P4S Al-Mukhlis secara ekonomis menguntungkan. BEP atau titik impas terjadi saat P4S Al-Mukhlis memproduksi sebanyak 214 kg, dengan harga jual senilai Rp. 21.800 /kg, dan setidaknya mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 7.472.400.

Kata kunci: Ikan nila merah, budidaya air tawar, analisis usaha, rasio R/C, titik impas (BEP), keuntungan,  P4S Al-Mukhlis.

Abstract

Nile tilapia is a type of freshwater fish that has been widely cultivated in Indonesia. Its farming technology is well established, resulting in high production levels. The two commonly developed varieties are black tilapia and red tilapia. The market potential for tilapia is significant, both domestically and for export—mainly in fillet form—to countries such as the United States, Europe, the Middle East, and Hong Kong. It takes approximately three whole fish to produce one kilogram of tilapia fillet. Therefore, the opportunity to expand tilapia farming remains open across various business scales. This analysis aims to identify: (1) the costs and revenues earned by P4S Al-Mukhlis from red tilapia grow-out operations, (2) whether the business is profitable, and (3) the Break Even Point (BEP) of red tilapia farming at P4S Al-Mukhlis. The research was conducted from February to April 2023 at P4S Al-Mukhlis, Banjaran, using a descriptive quantitative approach. Purposive sampling was used for data collection, which involved interviews, discussions, and field observations. The study found an R/C ratio of 1.60, indicating that every Rp1.00 invested yields a profit of Rp0.60. This shows that red tilapia farming at P4S Al-Mukhlis is economically viable. The BEP occurs when production reaches 214 kg, with a selling price of Rp21,800/kg and minimum revenue of Rp7,472,400.

Keywords: Red tilapia, freshwater aquaculture, business analysis, R/C ratio, break-even point (BEP), profitability, P4S Al-Mukhlis.

Downloads

Published

2025-07-30