KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN DAN HASIL BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) VARIETAS BALITSA 1 AKIBAT PERLAKUAN PUPUK ORGANIK KASGOT DAN PUPUK HAYATI
DOI:
https://doi.org/10.55222/agrotatanen.v6i2.1424Keywords:
buncis tegak, dosis, pupuk hayati, pupuk organik kasgot, varietas balitsa 1Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pupuk organik kasgot dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) varietas Balitsa 1. Penelitian dilaksanakan di Desa Margahurip, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, dengan ketinggian tempat ±800 meter diatas permukaan laut, dengan zona agroklimat C3 menurut Oldeman. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode Rancangan Acak Kelompok. Pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor I: Dosis pupuk organik kasgot (k0 = 0 ton/ha, k1 = 5 ton/ha, k2 = 10 ton/ha). Faktor II : Dosis pupuk hayati (h0 = 0 kg/ha, h1 = 8 kg/ha, h2 = 16 kg/ha). Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara perlakuan pupuk organik kasgot dan pupuk hayati dengan taraf perlakuan dosis pupuk organik kasgot 10 ton/ha dan dosis pupuk hayati 16 kg/ha pada jumlah daun pada umur 14 HST dan jumlah polong per tanaman. Secara mandiri perlakuan pupuk organik kasgot pada dosis 10 ton/ha berbeda nyata terhadap jumlah daun umur 42 HST dan jumlah polong per tanaman, sedangkan pengaruh mandiri perlakuan pupuk hayati pada dosis 16 kg/ha berbeda nyata terhadap tinggi tanaman umur 14 dan 42 HST, jumlah daun 42 HST, jumlah polong per tanaman dan panjang polong per tanaman.