GANGGUAN BERBAHASA PADA TOKOH BANYU ANGGORO PENDERITA SPEKTRUM AUTIS DALAM FILM DANCING IN THE RAIN
DOI:
https://doi.org/10.55222/metamorfosis.v15i2.878Keywords:
autis, dancing in the rain, gangguan berbahasaAbstract
Psikolinguistik merupakan sebuah studi yang mempelajari bagaimana faktor-faktor psikologis dan neurologis manusia terkait ketika memperoleh, mempelajari, memahami, dan menggunakan sebuah bahasa. Pada bidang psikolinguistik terdapat kajian mengenai gangguan berbahasa. Gangguan berbahasa merupakan halangan yang melibatkan pengolahan bahasa dan dialami oleh seorang individu, salah satunya ialah seseorang yang mengidap spektrum autis. Penderita spektrum autis memiliki masalah yang berkaitan dengan neurologis. Hal tersebut akan menyebabkan gangguan pada aspek sosial, perilaku, serta kebahasaan. Dengan demikian, penelitian ini akan membahas bagaimana gangguan berbahasa yang dialami oleh penderita spektrum autis dan dikaji menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tokoh Banyu Anggoro dalam film Dancing In The Rain akan menjadi objek dalam penelitian. Terdapat tiga gangguan berbahasa disertai perilaku menyimpang yang dialami oleh tokoh tersebut. Gangguan berbahasa yang terlihat ialah ekolalia, abnormalitas pengucapan, serta kesulitan dalam memproduksi bahasa. Selanjutnya, telihat perilaku menyimpang yang dilakukan oleh tokoh Banyu, seperti terobsesi dengan kesamaan lingkungan, self-abuse, memperlihatkan emosi yang tidak tepat, serta tidak responsif terhadap orang lain.