Hubungan Status Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Anak Usia 1-3 Tahun Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Puskesmas
DOI:
https://doi.org/10.55222/healthyjournal.v12i1.1330Keywords:
Pendapatan, Status Ekonomi, Status GiziAbstract
Secara umum, makanan anak yaitu gizi terus menjadi masalah di berbagai daerah khususnya di Indonesia, salah satu variabelnya itu ekonomi. Status sehat balita merupakan masalah penting yang harus diperhatikan oleh semua wali. Kekurangan gizi ini, yang ternyata bersifat irreversible (tidak dapat diubah), menjadi alasan mengapa tumbuh kembang anak perlu diperhatikan. Di Puskesmas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana status ekonomi dan gizi anak usia 1-3 tahun terkait dengan masa pandemi Covid-19. Teknik eksplorasi semacam ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan rencana penelitian laporan kooperatif dengan metodologi crosssectional. contoh 36 orang. Alatnya dengan memanfaatkan lembar jajak pendapat dan persepsi dengan menggunakan pangkat spearman. Konsekuensi dari pemeriksaan status keuangan umumnya adalah ekonomi sedang, yaitu sebanyak 34 responden (94,4%) dan sejumlah kecil memiliki status keuangan yang tinggi, khususnya 2 responden (5,6%). Status gizi sebagian besar adalah gizi baik dengan jumlah 26 responden (72,2%), gizi kurang dengan jumlah 6 responden (19,4%) dan sebagian kecil kelebihan berat badan dengan jumlah 3 responden (8,3%) . H0 ditolak karena uji rank Spearman mengungkapkan adanya hubungan antara nilai (0,001) dan alpha (0,05). Dari sini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kondisi keuangan keluarga dengan status gizi anak usia 1 sampai 3 tahun tergolong sedang dan memiliki hubungan yang searah.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Healthy Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.