ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN PEMBUATAN KERIPIK PISANG DI DESA LEGOKHUNI KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN PURWAKARTA
Keywords:
Pengembangan Usaha, Keripik Pisang, Analisa FinansialAbstract
Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam usaha pembuatan keripik pisang khususnya dalam analisa finansialnya, sehingga masih banyak pengrajin pembuat keripik pisang yang menjalankan usaha tersebut secara tidak serius, hanya sebagai usaha sampingan/ tambahan.. Hal tersebut di atas telah mendorong peneliti untuk meneliti tentang usaha pembuatan keripik pisang dengan tujuan : 1) Untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan usaha pembuatan keripik pisang, dan 2) Untuk mengetahui pendapatan dari usaha pembuatan keripik pisang di Desa Legokhuni Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta. Pemilihan Desa Legokhuni karena memiliki potensi pengembangan usaha pembuatan keripik pisang, selain ketersedian bahan baku pisang yang cukup melimpah, Desa Legokhuni memiliki potensi pengembangan usaha pembuatan keripik pisang, seperti memiliki akses dekat dengan lokasi pasar dan jalur transportasi yang lancar. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode studi kasus. Analisis usaha pembuatan keripik pisang di Desa Legokhuni Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta dilakukan melalui pengamatan dan wawancara. Sedangkan untuk mengetahui keuntungan usaha pembuatan keripik pisang dianalisis melalui : analisis biaya, penerimaan, dan pendapatan, serta analisis R/C Ratio, dan BEP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Rata-rata besarnya biaya produksi usaha pembuatan keripik pisang yang harus dikeluarkan oleh petani responden yaitu Rp. 37.422.178,- biaya tersebut merupakan biaya tetap Rp. 539.511,- dan biaya variabel Rp. 36.882.667,-. ; 2) Rata-rata besarnya penerimaan yang diperoleh petani responden yaitu Rp.48.000.000,-dan pendapatan sebesar Rp. 10.577.822,-. ; 3) Hasil analisis R/C Ratio usaha pembuatan keripik pisang ternyata menguntungkan dengan R/C Ratio sebesar 1,28. ; 4) Hasil analisis BEP menunjukkan bahwa usaha pembuatan keripik pisang menguntungkan, dengan BEP Rupiah sebesar Rp. 10.260.000,- dan BEP Unit 342 Kg. Hal tersebut dikarenakan harga penjualan dan jumlah produksi lebih dari BEP.
However, due to limited knowledge and skills in the community, especially the business of making banana chips in financial analysis, there are many craftsmen makers of banana chips that run the business is not serious, just as a sideline / extra. For that reason, the need for guidance on the financial analysis of the cost of making banana chips. The foregoing has prompted researchers to examine the farming of banana chips in order : 1) To determine the costs incurred in conducting the business of making banana chips in the Village LegokhuniWanayasa District of Purwakarta, and 2) To determine the income of the business of making banana chips Legokhuni Village District of PurwakartaWanayasa. Village elections have the potential development of farming Legokhuni banana chips, in addition to the availability of raw materials are relatively abundant banana, Legokhuni village farm development potential banana chips, such as having close access to the market location and transportation lines smoothly. The data used in this study consisted of primary and secondary data. The research method used in the study is a survey method. Analysis of chips banana farm in the village of Legokhuni District of PurwakartaWanayasa done through observation and interviews in order to obtain a descriptive picture. As for knowing the advantages of farming banana chips were analyzed through: analysis of cost, revenue, and income, R / C ratio, and BEP. The results showed that: 1) Average size of farm production costs banana chips to be incurred by the farmer respondents Rp. 37.422.178,- the cost is a flat fee of Rp. 539.511,- and variable costs Rp. 36.882.667,-. 2) The average amount of revenue that the respondent farmers are Rp.48.000.000,- and revenue of Rp. 10.577.822,-. 3) The results of the analysis of the R / C ratio turns profitable farming banana chips with RC ratio of 1,28. 4) BEP analysis results showed that farming profitable banana chips, with BEP Rp rupiah. 10.260.000,- and BEP Unit 342 Kg. That is because the price of banana chips farm sales greater than the value of the Rupiah BEP and production more than BEP Unit